Monday, August 17, 2009

Menggelorakan Jiwa Besar Kepemimpinan

November 1, 2007 by suaraatr2025

1. PENDAHULUAN

Pernahkan anda membaca yang diungkapkan oleh para futurist seperti Alvin Toffler, John Naisbit, Frank Feather, Kenichi Ohmae, Ervin Laszlo, Dimitri Mahayana dll.yang dapat kita pergunakan sebagai refrensi mengenai konten yang terkait dengan informasi masa depan bahkan infrmasi tersbut begitu banyak kita peroleh setelah memasuki abad 21. Yang menjadi pertanyaan kita adalah begitu banyak informasi mengenai masa depan, adakah informasi itu dapat dimanfaatkan bagi anda untuk menggerakkan kekuatan berpikir. Inilah satu kenyataan yang kita hadapi bahwa begitu banyak infomasi yang kita miliki tapi kita tidak dapat mempergunakan kedalam suatu proses menjadi bermanfaat.

Oleh karena itu, diperlukan daya dorong untuk menggelorakan jiwa besar kepemimpinan untuk merubah dari pemahaman konten menjadi proses melalui kemampuan dengan membuat pertanyaan dengan mengungkit : Kesadaran dalam What to do ; Kecerdasan dalam Why to do it : Akal dalam How to do it ; Niat dan hasrat dalam When to do it. Dengan mengungkit alat pikiran melalui pertanyaan yang kita kemukakan tersebut, maka arus pikiran anda mampu menggerakkan energi dan informasi yang ada dalam diri anda berarti yang anda merencanakan bahwa tindakan hari ini lebih baik dari kemarin dan hari esok lebih baik dari hari ini.


Dengan pemikiran tersebut dapat mendorong keinginan tahuan untuk memahami lebih mendalam dalam menghadapi ketidakpastian, sehingga mencari jawaban bagaimana suatu gaya kepemimpinan dapat diterima dan diterapkan dalam menyongsong gelombang perubahan dengan kesamaan visi dalam kepemimpinan agar dapat menuntun pola pikir lama ke pola pikir baru artinya kesenjangan itu terjadi karena sikap dan perilaku kita yang bersifat reaktif, dalam menghadapi setiap masalah yang timbul. Sedangkan yang dibutuhkan adalah kemampuan menggelorakan jiwa besar kepemimpinan dalam usaha mencari jawaban atas “bagaimana cara membantu orang lain mencapai potensi penuh mereka”.

Sejalan dengan pikiran itu, maka diperlukan suatu gaya kepemimpinan untuk membangun dan mengembangkan prinsip-prinsip kepemimpinan yang mampu memiliki kompetensi untuk menggerakkan orang lain menjadi suatu “kepribadian yang kiblat kepada prestasi bukan kepada kiblat kepada manusia”, sehingga mampu membangun iklim untuk menumbuh kembangkan makna aplikasi dari usaha-usaha yang berencana dan terarah dalam mendorong orang untuk melakukan perubahan dalam menggerakkan kekuatan berpikir dari yang reaktif menjadi proaktif.

2. KEBIASAAN YANG PRODUKTIF MEMBANGUN PRINSIP-PRINSIP KEPEMIMPINAN

Bertitik tolak dari pemikiran membangun kebiasaan yang produktif secara terus menerus untuk meningkatkan penguasaan ilmu, keterampilan dan niat sebagai alat untuk membangun wawasan dan imajinasi sehingga ia mampu menggerakkan kekuatan berpikir untuk mewujudkan “kekuatan kepemimpinan” dalam bentuk menggelorakan jiwa besar kepemimpinan kedalam : Apa yang anda pikirkan ; Apa arti keberadaan anda : Apa arti kekuatan satu pemikiran dalam kebersamaan visi anda ; Apa arti menempa watak keteladanan anda ; Apa arti mental yang sehat dalam kepribadian anda.

Dengan kebiasaan yang produktif, akan mampu mendorong untuk menggelorakan jiwa besar kepemimpinan anda dalam menghadapi tantangan yang bersifat kompleksitas, ketidakpastian, globalisasi disatu sisi lain dan disisi lain mampu melaksanakan paradigma baru yang bersifat profesionalisme, kreatif dan inofatif, antisipatif melalui peningkatan kemampuan untuk membangun prinsip-prinsip kepemimpinan yang harus konsisten dipertahankan yaitu 1) Kolaborasi ; 2) Komitmen ; 3) Komunikasi ; 4) Kreativitas individu ; 5) Kreativitas dalam kelompok ; 6) Inovasi organisasi ; 7) Analisa masa depan ; 8) Merespon kedalam antisipatif ; 9) Proses keputusan.

Jadi dengan penguasaan prinsip-prinsip kepemimpinan yang kita sebutkan diatas, diharapkan dapat menjadi dorongan kesiapn diri kedalam kebesaran jiwa kepemmpinan, anda akan menjawab bagaimana sebaiknya anda berperan dalam mewujudkan kekuatan pikiran anda mempengaruhi orang-orang yang ada disekelilingmu dengan membuat satu pertanyaan yang tidak mudah dijawab yaitu : Apakah saya berperan untuk mengembangkan calon emimpin ? ; Mengapa anda harus melahirkan pemimpin ? ; Dimana keberadaan potensi itu ada menurut pemimpin ? ; Kapan calon mengetahui bahwa ia dipersiapkan oleh pemimpin ? ; Bagaimana melaksanakan peran tersebut oleh pemimpin ?

3. PENUTUP

Usaha menggelorakan jiwa besar kepemimpinan ditandai oleh satu suasana dimana setiap orang mndapatkan akses informasi terbuka untuk setiap calon memiliki peluang terbuka dimana disatu sisi kita menghargai adanya kemenangan dari kemampuan tapi juga dari sisi kmampuannya dalam membangun kemenangan karena kerjasama. Oleh karena itu, kita menyadari sepenuhnya arti “tidak ada keberhasilan tanpa pengganti”

Buanglah jauh-jauh pikiran dari penglaman yang menggambarkan bahwa sebagian besar orang sukses tidak ingin orang lain tahu cara mereka menjadi sukses, maka dengan membangun kebesaran jiwa kepemimpinan bahwa dari pengalaman anda orang tahu karena begitulah cara anda bisa belajar begitu banyak, oleh karena itu apa gunanya mempunyai pengetahuan dan keterampilan yang baik tetapi menyimpannya untuk diri anda sendiri.

Akhirnya kita hendak mengatakan bahwa “sukses di masa depan akan ada bila kebesaran jiwa kepemimpinan bisa diaktualisasikan dalam sikap dan perilaku untuk memahami denga menggerakkan kekuatan pikiran untuk menggerakkan kemampuan orang-orang yang berada disekeliling anda. Oleh karena itu, ingatlah selalu ungkapan seperti “sukses terjadi bila kesempatan dan persiapan bertemu”

No comments:

Post a Comment