Monday, August 17, 2009

Membangun Kredibilitas

November 1, 2007 by suaraatr2025

1. KRIDIBILITAS

Kredibilitas merupakan salah satu landasan untuk kepemimpinan yang produktif dalam arti membangun suatu reputasi yang melekat pada efektivitas pribadi positip dengan rujukan prinsip “membina persamaan dan membangkitkan kepercayaan “.

Sedangkan kebiasaan merupakan suatu proses yang mengola reputasi melalui kebiasaan yang efektif sebagai rujukan prinsip dan pola perilaku yang dihayati dengan menyelaraskan titik temu dari “pengetahuan, keterampilan dan keinginan”

Untuk jelasnya, bagaimana kita membangun kredilitas tersebut, maka fokus kredilitas akan ditentukan oleh tiga faktor yang disebut dengan Intensitas (D.1) ; Kejelasan (D.2) ; Kesatuan (D.3)


Kredibilitas adalah tentang bagaimana para pemimpin mendapatkan kepercayaan dan keyakinan dari stakeholders. Kredibilitas dalam demensi efektivitas pribadi, merupakan pondasi utama untuk membangun REPUTASI. Reputasi merupakan bagian masa lampau yang harus diperbaharui dari waktu ke waktu karena ia menggambarkan jaminan manusia, keamanan yang kita janjikan sebagai tanggung jawab dalam unjuk kerja selaku pemimpin terhadap para pengikut, teman sejawat, dan masyarakat.

Oleh karena itu untuk memperoleh kredibilitas, bukanlah sesuatu yang gampang diraih oleh individu, kelompok dan organisasi melainkan melalui suatu proses yang berkelanjutan karena kita harus memiliki prinsip bahwa kridibilitas hari ini harus lebih baik dari hari kemarin dan masa depan harus lebih baik dari hari ini. Dengan demikian membangun kredibilitas dalam wujud reputasi mengandung makna bagi kepemimpinan kecuali kalau kita berkeyakinan bahwa individu bisa membuat perbedaan dalam kehidupan orang lain.

Bagi individu yang mampu memperlihatkan bahwa kredibilitas membuat perbedaan berarti ia meyakini atas kepercayaan diri sebagai sumber sukses dan kemandirian. Jadi bagi seorang pengikut yang bekerja dengan pemimpin yang memiliki reputasi efektivitas pribadi positip, tidak jarang kita mendengar ukapan kata dari yang merasakan seperti dihargai, termotivasi, antusias, tertantang, mendapat inspirasi, diberi dukungan, dihargai, dan bangga.

Pemimpin dengan memiliki kridibilitas yang tinggi, tidak jarang memiliki dampak seperti ungkapan dibawah ini:

Dengan senang hati mereka akan bercerita kepada orang lain bahwa keberadaan mereka adalah bagian dari organisasi.

Memiliki kesamaan persepsi dan keyakinan bila berada dalam tim.

Memiliki percaya diri yang sejalan dengan budaya perusahaan yang dianut.

Memberikan komitmen atas dasar pengorbanan diri pada organisasi.

Sedangkan bila keadaan sebaliknya karena kridibilitas yang rendah, maka wujud yang diungkapkan biasanya dalam bentuk skandal, penghianatan dan kekecewaan.

2. INTENSITAS

Intensitas dalam demensi kredibilitas merupakan unsur utama dalam memahami, meyakini dan menyepakati tujuan dan aspirasi yang berkembang sebagai perekat bagi proses memperkuat kredibilitas.

Dengan demikian, maka intensitas akan ada dan bersemi sangat tergantung pada budaya yang dapat menyatukan kedalam sikap positip yang dirasakan sangat mendalam sejalan dengan kualitas kedewasaan intlektual, emosional, sosial dan rohaniah. Jadi budaya organisasi yang kuat, dirasakan secara intensif, maka akan ada konsistensi yang lebih besar antara kata-kata dan perbuatan, dengan begitu akan tumbuh dan bersemi kepercayaan diri sebagai sumber sukses dan kemandirian.

Jadi intensitas menggambarkan suatu keadaan yang bergelora dan dinamis yang dituntun oleh kesepakatan bersama mengenai budaya organisasi yang kuat dimana setiap warga menerima rumusan formal yang berkaitan dengan nilai, norma, wewenang dan ganjar sebagai pedoman perilaku interaksi kedalam organisasi.

3. KEJELASAN

Kejelasan dalam demensi kredibilitas merupakan unsur pendukung dalam proses pembentukan kredibilitas melalui adanya kejelasan-kejelasan mengenai konsep diri dalam memandang keinginan dan kebutuhan, keseimbangan kepentingan, aspirasi yang berkembang dari pemimpin dan pengikut.

Dengan adanya kejelasan, berarti mampu memberikan arah kepada individu, kelompok dan organisasi dalam merealisasikan cita-cita yang diharapkan bersama. Jadi dengan adanya kejelasan, maka anda akan dibimbing kearah kemampuan anda untuk berjalan, tidak lagi berpura-pura yakin secara berlebihan artinya, anda harus jujur pada cara anda mengesampingkan kegelisahan diri.

Dari uraian diatas, maka kejelasan dapat melahirkan percaya diri melalui proses keyakinan atas kewibawaan anda sendiri, serta membentuk komitmen pribadi untuk bekerja keras dalam meraih yang anda idam-idamkan. Proses ini mungkin saja anda tidak tahu, atau merasa tidak pasti bagaimana mendapatkannya.

Tetapi bila anda tahu dan yakin maka anda akan berbuat, walaupun banyak kesalahan dan bahkan disertai rasa takut yang mendalam, sebenarnya anda telah memiliki percaya diri. Rasa percaya diri tidak tumbuh begitu saja tapi melalui suatu proses dari keyakinan diri pada kemampuan anda melakukan sesuatu dalam mencapai tujuan.

Jadi dengan adanya kejelasan, diharapkan kepemimpinan yang produktif mempengaruhi orang lain akan dapat menimbulkan kan adanya apa yang disebut dengan :

Terbentuknya komitmen yang datang dari dalam diri sendiri, bukan sesuatu yang dipaksakan.

Adanya pintu yang terbuka dalam berbagi wawasan.

Terbentuknya kemampuan untuk menjalankan konseling.

Terbentuknya kemampuan untuk mengembangkan yang disebut pemberdayaan diri.

Adanya keyakinan dan kepercayaan untuk melakukan yang benar.

Terbentuknya partisipasi dengan suka rela

Adanya kesiapan untuk mengikuti perubahan yang berencana

Adanya kesiapan untuk mendengarkan pandangan orang lain

Adanya kesiapan untuk mengakui kelemahan diri sendiri ; dsb.

4. KESATUAN

Kesatuan dalam demensi kredibilitas merupakan unsur dalam proses untuk dapat menyatukan kesamaan persepsi dalammewujudkan kebersamaan bertindak. Dengan percaya diri, maka mereka menyadari sepenuhnya bahwa kredibilitas dapat terbentuk dengan dukungan kesatuan untuk perjuangan bersama. Kesatuan dalam arah kemana akan pergi dan mengapa kesana serta landasan apa yang akan diterapkan.

Jadi kepribadian yang produktifyang diperankan oleh kepemimpinan dengan percaya diri akan mendorong terbentuknya kesatuan, dimana semua pihak secara sadar dapat memahami, meyakini dan menyetujui atas semua gagasan yang terkait untuk mencapai tujuan bersama.

Oleh karena itu kesatuan memiliki sifat saling terikat dengan intensitas dan kejelasan dalam mewujudkan kredibilitas, sehingga dapat pula dikemukakan dengan kata lain bahwa kesatuan merupakan landasan yang kuat untuk menumbuhkan budaya kebersamaan dalam bertindak.

Dengan kesatuan dalam memandang segala sesuatu perubahan yang sedang dan yang akan datang memerlukan kekuatan berpikir untuk merubah ketidak pastian menjadi yang pasti artinya berpikir dari yang tidak tahu menjadi tahu diharapkan dapat menuntun kesediaan untuk berubah, sehingga ia dapat menjadi alat untuk menyatukan sikap dan perilaku yang didasarkan kepada kepemimpinan bukanlah sekedar menggunakan kekuasaan dan wewenang melainkan kemampuan memperdayakan orang.

5. KESIMPULAN

Kepemimpinan yang produktif dengan ditopang oleh usaha membangun kredibilitasberarti kita meletakkan suatu landasan yang kuat untuk kita melaksanakan komitmen baik untuk kepentingan internal maupun eksternal.

Oleh karena itu usaha-usaha membangun kredibilitas merupakan bagian yang tidak terpisahkan dalam membangun kepercayaan dan keyakinan atas reputasi yang harus dijaga, diperlihara dan dibudayakan.

Jadi dengan meletakkan kejelasan, intensitas dan kesatuan merupakansuatu kerangka kekuatan pikiran untuk melihat proses memperkuat kredibilitas, oleh karena itu diperlukan kebiasaan yang terus menerus untuk kita tindak lanjuti kedalam pola pikiran berpikir, bekerja dan belajar sebagai satu kesatuan yang mencakup kedisiplinan kita mengenai :

Komitmen yang mendalam tentang budaya organisasi yang telah kita terima bersama.

Komitmen yang mendalam untuk mencapai apa-apa yang telah ditetapkan.

Komitmen yang mendalam tentang masa depan.

Komitmen yang mendalam untuk meningkatkan kompetensi.

Komitmen yang mendalam untuk terus menemukan diri sendiri.

Komitmen yang mendalam untuk saling menghargai.

Dengan komitmen itu, diharapkan dapat mendorong dalam menuntun kita kearah yang dapat menumbuh kembangkan arti penting suatu kredibilitas yan sangat dibutuhkan dalam kepemimpinan.

No comments:

Post a Comment